Gereja di Petamburan sudah ada sejak 1942, yang diimulai dari persekutuan rumah tangga yang bertempat di rumah keluarga Thio Song Goan yang letaknya di belakang gereja sekarang. Pada saat itu gereja ini berada dibawah organisasi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dengan palayan Tuhan pertama ialah Pdt. A. Aroen. Kemudian dilanjutkan oleh Pdt H.N. Rungkat, Pdt Kwee Hok To, Pdt. Wong Miauw Fa, Pdt. Go Tjeng Hua, Pdt. Liem Toan Tjai dan didukung oleh Bpk Thio Song Goan. Baru pada tahun 1950, hadir hamba Tuhan Pdt. H.L. Senduk yang ditugaskan untuk memimpin di GPdI di Petamburan ini.
Ketika masih berbentuk persekutuan rumah tangga ada satu nubuatan dari seorang ibu, bahwa di tempat ini akan ada gedung beberapa tingkat dan akan mencetak banyak hamba Tuhan yang akan melayani di Indonesia. Gedung gereja akirnya dibangun di atas tanah yang disiapkan keluarga Thio Song Goan. Bangunan gereja pada masa itu luasnya hanya setengah dari gereja yang sekarang.
Pada tahun 1952, GPdI Petamburan beralih menjadi Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) yang didirikan oleh Pdt. H.L. Senduk dan Pdt F.G Van Gessel. Pdt. Kwee Hok To tetap berada di organisasi GPdI dan mendirikan GPdI Kebon Kacang, Tanah Abang. Hamba-hamba Tuhan yang sekarang melayani GBIS Petamburan adalah Pdt. H.L Senduk, Pdt. Go Tjeng Hwa, Pdt. Wong Miauw Wa, Pdt Thio Tjong Kuan.
Pada tahun 1956, Pdt. H.L. Senduk mendirikan Sekolah Penginjil Bethel, cikal bakal dari Seminari Bethel. Letaknya di lokasi SMK Bethel sekarang, dan dari lulusan SP Bethel inilah banyak diutus hamba-hamba Tuhan keseluruh penjuru tanah air. GBIS Petamburan menjadi salah satu pendukung utamanya. Pada tahun 1965 Keluarga Thio Song Goan menyerahkan tanahnya untuk memperpanjang gereja yang sudah ada sehingga gereja baru menjadi lebih besar dengan ukuran 9 x 36.5 m.
Pada tahun 1970, GBIS Petamburan berubah lagi menjadi Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan dilayani oleh Pdt. H.L. Senduk, Pdt. Helen Theska, Pdt. Thio Tjong Kwan, Pdt Harun Sutanto, Pdt. S.J. Mesach, Pdt. Olly Mesach, Pdt. W.F. Siahaan, Pdt. Ngadiman, Pdt Ibrahim; dan didukung oleh hamba-hamba Tuhan muda seperti Pdt. Indra Gunawan, Pdt. Suhandoko W, Pdt. Kornelius Tugiyo, Pdt. Samuel Sutomo, Pdm. Sandar K. Seo, dll. Sedangkan Pdt. Go Tjeng Hwa yang telah mendirikan GBIS Rawa Kemiri, Kebayoran Lama dan Pdt. Wong Miauw Fa yang telah mendirikan GBIS Jatibaru, Tanah Abang, tetap berada dalam organisasi GBIS.
Pada tahun 1980, jemaat terus berkembang dan hal ini menggugah hati majelis untuk membangun gedung baru, namun terkendala dalam memperoleh IMB. Sekalipun izin belum didapatkan, pertumbuhan jemaat terus meningkat. Untuk menampung jemaat yang terus berkembang, ibadah kedua diadakan pada tahun 1982 dan kemudian ibadah ketiga pada 1987. Puji Tuhan, karena doa maka pada akhirnya IMB dapat diperoleh dan Pdt. Dhanyal Tantular yang mendapat tugas sebagai ketua panitia pembagunan dapat menyelesaikan pembangunan gedung berlantai empat yang ditandai dengan ditahbiskannya gedung gereja baru pada tanggal 1 April 1991 oleh Pembimas Kristen masa itu, Dr. Sunarto Martoprawiro.
Karena kebutuhan ruangan untuk kegiatan sekolah Minggu dan Pemuda maka pada tahun 2010 didirikanlah lantai 5 yang dinamai “Upper Room” dan sekarang digunakan untk ibadah-ibadah kategorial seperti wanita, golongan lanjut umur, pemuda dan ibadah doa.
GBI Petamburan yang digembalakan oleh Pdt. H.L. Senduk akhirnya diserahkan secara penuh kepada Pdt. S.J. Mesach pada 2007. Pdt. H.L. Senduk menjadi Gembala Senior sampai akhir hidupnya. Pada 26 Juni 2008 Pdt H.L Senduk dipanggil pulang ke rumah Bapa di Sorga. Pdt. S.J. Mesach akhirnya juga dipanggil ke rumah Bapa di Sorga pada 24 April 2009. Pdt. Olly Mesach melanjutkan pengembalaan sampai pada akhirnya pada 17 Maret tahun 2011 diestafetkan kepada Pdt. Josafat Mesach hingga hari ini. Pdt. Josafat Mesach dibantu oleh tim pengembalaan generasi baru seperti Pdt. John Max Titaley, Pdt. Sugiono, Pdt. Stevanus (alm.), Pdt. Laura Garchia, Pdt. Jomima Pattisia, Pdt. Kiki Sadrach, Pdt. Eunike, Pdt. Vanny Paendong.
GBI Petamburan juga menjadi tempat praktek pelayanan dari banyak siswa dan mahasiswa Seminari Bethel antara lain Pdt. Rubin Adi Abraham, Pdt. Hengky So, Pdt. Jauhar Wahyudi, Pdt. Yosia Abdisaputra, Pdt. Johanes Marbun (alm.), Pdt. Dongani Sitanggang (alm.), Pdt. Eldy Rahmat Teja, Pdt. Jojon Johny Jaya, dan banyak lainnya. Kini mereka telah menjadi hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dalam mengembalakan gereja-gereja berkapasitas besar. Nubuatan diawal berdirinya gereja ini telah menjadi kenyataan, ada gedung berlantai 5 dan banyak hamba-hamba Tuhan yang keluar diutus melalui gereja ini.
Jika dihitung sejak dari GPdI sampai GBI sekarang ini, maka sudah ribuan orang pernah menikmati ibadah, firman Tuhan dan pelayanan di GBI Petamburan. Sejak menjadi GBI saja yang tercatat dibaptis di GBI Petamburan sudah mencapai 5.409 orang. Meskipun telah berganti organisasi sampai 3 kali (GPdI. GBIS, GBI) eksistensi gereja di Petamburan IV (d/h Petamburan 253) tetap terpelihara karena Tuhan yang menyertai dan adanya anggota jemaat yang setia. Sampai akhir 2025 tercatat ada 51 anggota paguyuban dan 6 Pos PI, yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Jerman dan Filipina. Segala kemuliaan untuk Tuhan sampai selama-lamanya.